Perlengkapan Pakaian Santri Gontor
Daftar Isi [Tampil]
Berbicara tentang disiplin, PMDG (Pondok Modern Darussalam Gontor) telah menetapkan batasan batasan aturan bagi santri-santri nya dalam berpakaian, entah ketika masuk kelas, pergi ke Masjid, ketika dalam suatu kegiatan bahkan hingga olahraga pun aturan dalam berpakaian Pesantren Gontor sudah menentukannya.
Pertanyaan ini acap kali di lontarkan dan tanyakan para walisantri dan santri baru yang akan pergi dan masuk ke Gontor.
Sebelum membaca lebih lanjut, harapnya tidak menjadi beban bagi walisantri maupun santri dalam menanggapi keperluan-keperluan ini, jika nanti di perhatikan secara seksama kita akan melihat kesederhanaan yang di ajarkan bagi santri-santri gontor.
Arti kesederhaaan sendiri bukan berarti kekurangan namun sederhana disini maksudnya sesuai kebutuhan, sesuai keadaan, sesuai kemampuan.
Berikut beberapa keperluan yang bisa di bawa ke Gontor :
Kemeja putih menjadi seragam santri gontor dalam banyak kegiatan, salah satunya kegiatan Muhadhoroh (Latihan berpidato) yang di adakan sepekan 3 kali, saat kamis siang, kamis malam dan minggu malam dimana dalam kegiatan ini santri di wajibkan memakai kemeja putih.
Dan untuk santri baru yang akan mendaftar, kemeja putih dipakai saat ujian tes nantinya, yakni ujian lisan dan ujian tulis, mengenai pakaian bawahan (celana) tidak di batasi selama itu celana berbahan dasar dan bukan jeans maupun levis.
Di Gontor sendiri etika berpakaian memang di sesuaikan dengan keadaan, jadi untuk yang memakai kemeja tidak di perkenankan memakai bawahan celana training jadi mesti memakai celana bahan atau celana dasar.
Ada aturan tersendiri untuk celana bawahan, celana yang di pakai santri gontor memang macam-macam warnanya, selama itu bukan levis dan jeans akan baik-baik saja.
Celana dasar pun harus yang jenisnya tidak mengerucut kebawah seperti celana pencil dan tidak terlalu besar seperti cutbray, usahakan mencari celana dasar yang bagian pinggangnya bukan karet dan tidak bersaku di samping lutut.
Untuk masuk kelas memang santri Gontor tidak ada seragam serempak, semua santri memakai kemeja polos panjang ataupun pendek, tidak di perkenankan memakai kemeja bermotif garis, kotak-kotak, batik dan sebagainya yang bergambar.
Training yang pakai adalah training yang di bawahnya (pergelelangan kaki) terdapat karet, jadi bagi santri baru atau wali santri yang membawa training tanpa karet di bawahnya harap di bawa kembali pulang jika tidak bisa di tambahkan karet di pergelangan kakinya di jasa-jasa menjait sekitar pondok.
Bagi kaos yang di perbolehkan dibawa ialah kaos yang tidak mencolok warnanya seperti hitam, merah, kuning, pink dan tidak bermotif kotak-kotak, untuk gambar pun tidak besar dan tidak berbau politik juga kedaerahan seperti baju bola persib, kaos viking dan kaos jogja diharap untuk tidak membawanya dan cukup memakainya di rumah.
Kaos berkerah juga tidak masalah selama masih terlihat sopan tanpa motif garis-garis dan kotak.
Selama tidak berwarna hitam, merah dan pink dan tidak bermotif kotak, garis-garis insyaallah dapat dipakai, jadi jangan khawatir.
Di Gontor memang memakai 1 macam kopiah yakni kopiah hitam atau yang biasa di kenal dengan peci Soekarno, selain itu tidak di perkenankan di pakai di pondok.
Untuk memudahkan santri baiknya membawa sajadah yang standar, tidak terlalu besar tebal dan tidak terlalu kecil, karena yang kecil tidak di perkenankan untuk digunakan, usahakan membawa sajadah selain warna hitam polos.
Mungkin untuk santri Gontor motif kotak-kotak dan garis yang bisa dipakai hanya pada sarung, sarung pun sama seperti yang lainnya tidak di perbolehkan jika berwarna hitam polos.
Jaket yang berkupluk tidak dipakai oleh santri, untuk jaket warna hitam tidak menjadi masalah, tetap yang tidak bisa dipakai yaitu jaket club sepak bola, jaket berwarna merah, dan pastinya jaket bergambar hal-hal seperti tengkorak dan bergambar besar penuh, jaket motif kotak-kotak dan garis tidak boleh, satu lagi yang pasti jaket levis tidak dapat dipakai di pondok.
Memang tidak menjadi kewajiban setiap santri, hanya saja ini sebagai pelengkap, penggunaan jas untuk santri yang masih kelas 1 hingga kelas 4 hanya sebatas di kegiatan latihan pidato, namun bagi kelas 5 dan 6 jas sangat sering di gunakan di setiap kegiatan-kegiatannnya, bagi kelas 5 sendiri jas mungkin kebutuhan urgent, karena posisinya sebagai pengurus.
Pertama saya akan menjelaskan sepatu masuk kelas dahulu, untuk sepatu masuk kelas standar sepatu pantofel, tidak masalah jika memakai PDH (sepatu yang biasa dipakai Polisi).
Dan untuk sepatu olahraga saya kira itu bebas jika santri menyukai basket, saya kira tak ada masalah jika membawa sepatu basket begitupun jika menyukai bola, yang terpenting ialah membawa sepatu yang akan di gunakan olahraga (lari pagi).
Di Gontor lari pagi rutin sepekan 2 kali, sekali di hari Jum'at pagi dan sekali lagi di hari selasa pagi.
Sandal tiada batasan, tapi usul saya ketika walisantri dan santri mencari sandal untuk dipakai di pondok carilah sandal yang unik artinya beda dari yang lain, tidak mahal dan jangan terlalu mewah.
Begitupun Kaos kaki saran saya membeli yang unik, dan membawa lebih dari sepasang, minimal untuk pergi ke kelas dan untuk olahraga.
Pencil, pulpen dan sebagainya, buku tulis, saran saja jika sempat membeli kamus bahasa arab dan bahasa inggris di rumah lebih baik, dan tas kecil sebagai kantong alat tulis.
Santri Gontor dominan hampir seluruhnya tidak membawa tas ke kelas.
Ikat pinggang biasa, tidak di perkenankan memakai gesper dengan size besar dan neko-neko. Jika ada ikat pinggang tali dengan size tali seperti ikat pinggang sekolah lebih awet ketimbang yang lain.
Sabun mandi, dan peralatan mencuci, ember tersedia di koperasi belajar namun jika ingin membawa gayung dari rumah lebih baik, handuk, hanger, sikat cuci,
Seperti halnya sandal ada baiknya mencari piring yang unik, bukan piring kaca, bisa berbahan seng atau melamin, untuk cangkir atau gelas bebas.
Perlengkapan Pakaian Santri Gontor |
Pakaian dan apa saja yang mesti di persiapkan untuk berangkat ke Gontor ?
Pertanyaan ini acap kali di lontarkan dan tanyakan para walisantri dan santri baru yang akan pergi dan masuk ke Gontor.
Sebelum membaca lebih lanjut, harapnya tidak menjadi beban bagi walisantri maupun santri dalam menanggapi keperluan-keperluan ini, jika nanti di perhatikan secara seksama kita akan melihat kesederhanaan yang di ajarkan bagi santri-santri gontor.
Arti kesederhaaan sendiri bukan berarti kekurangan namun sederhana disini maksudnya sesuai kebutuhan, sesuai keadaan, sesuai kemampuan.
Berikut beberapa keperluan yang bisa di bawa ke Gontor :
1. Kemeja Putih (Berlengan Panjang)
Kemeja putih menjadi seragam santri gontor dalam banyak kegiatan, salah satunya kegiatan Muhadhoroh (Latihan berpidato) yang di adakan sepekan 3 kali, saat kamis siang, kamis malam dan minggu malam dimana dalam kegiatan ini santri di wajibkan memakai kemeja putih.
Dan untuk santri baru yang akan mendaftar, kemeja putih dipakai saat ujian tes nantinya, yakni ujian lisan dan ujian tulis, mengenai pakaian bawahan (celana) tidak di batasi selama itu celana berbahan dasar dan bukan jeans maupun levis.
Di Gontor sendiri etika berpakaian memang di sesuaikan dengan keadaan, jadi untuk yang memakai kemeja tidak di perkenankan memakai bawahan celana training jadi mesti memakai celana bahan atau celana dasar.
2. Celana dasar atau celana bahan
Ada aturan tersendiri untuk celana bawahan, celana yang di pakai santri gontor memang macam-macam warnanya, selama itu bukan levis dan jeans akan baik-baik saja.
Celana dasar pun harus yang jenisnya tidak mengerucut kebawah seperti celana pencil dan tidak terlalu besar seperti cutbray, usahakan mencari celana dasar yang bagian pinggangnya bukan karet dan tidak bersaku di samping lutut.
3. kemeja Polos
Untuk masuk kelas memang santri Gontor tidak ada seragam serempak, semua santri memakai kemeja polos panjang ataupun pendek, tidak di perkenankan memakai kemeja bermotif garis, kotak-kotak, batik dan sebagainya yang bergambar.
4. Training
Training yang pakai adalah training yang di bawahnya (pergelelangan kaki) terdapat karet, jadi bagi santri baru atau wali santri yang membawa training tanpa karet di bawahnya harap di bawa kembali pulang jika tidak bisa di tambahkan karet di pergelangan kakinya di jasa-jasa menjait sekitar pondok.
5. Kaos
Bagi kaos yang di perbolehkan dibawa ialah kaos yang tidak mencolok warnanya seperti hitam, merah, kuning, pink dan tidak bermotif kotak-kotak, untuk gambar pun tidak besar dan tidak berbau politik juga kedaerahan seperti baju bola persib, kaos viking dan kaos jogja diharap untuk tidak membawanya dan cukup memakainya di rumah.
Kaos berkerah juga tidak masalah selama masih terlihat sopan tanpa motif garis-garis dan kotak.
6. Baju muslim atau baju koko
Selama tidak berwarna hitam, merah dan pink dan tidak bermotif kotak, garis-garis insyaallah dapat dipakai, jadi jangan khawatir.
7. Kopiah atau Peci Soekarno
Di Gontor memang memakai 1 macam kopiah yakni kopiah hitam atau yang biasa di kenal dengan peci Soekarno, selain itu tidak di perkenankan di pakai di pondok.
8. Sajadah
Untuk memudahkan santri baiknya membawa sajadah yang standar, tidak terlalu besar tebal dan tidak terlalu kecil, karena yang kecil tidak di perkenankan untuk digunakan, usahakan membawa sajadah selain warna hitam polos.
9. Sarung
Mungkin untuk santri Gontor motif kotak-kotak dan garis yang bisa dipakai hanya pada sarung, sarung pun sama seperti yang lainnya tidak di perbolehkan jika berwarna hitam polos.
10. Jaket atau sweater
Jaket yang berkupluk tidak dipakai oleh santri, untuk jaket warna hitam tidak menjadi masalah, tetap yang tidak bisa dipakai yaitu jaket club sepak bola, jaket berwarna merah, dan pastinya jaket bergambar hal-hal seperti tengkorak dan bergambar besar penuh, jaket motif kotak-kotak dan garis tidak boleh, satu lagi yang pasti jaket levis tidak dapat dipakai di pondok.
11. Jas
Memang tidak menjadi kewajiban setiap santri, hanya saja ini sebagai pelengkap, penggunaan jas untuk santri yang masih kelas 1 hingga kelas 4 hanya sebatas di kegiatan latihan pidato, namun bagi kelas 5 dan 6 jas sangat sering di gunakan di setiap kegiatan-kegiatannnya, bagi kelas 5 sendiri jas mungkin kebutuhan urgent, karena posisinya sebagai pengurus.
12. Sepatu
Pertama saya akan menjelaskan sepatu masuk kelas dahulu, untuk sepatu masuk kelas standar sepatu pantofel, tidak masalah jika memakai PDH (sepatu yang biasa dipakai Polisi).
Dan untuk sepatu olahraga saya kira itu bebas jika santri menyukai basket, saya kira tak ada masalah jika membawa sepatu basket begitupun jika menyukai bola, yang terpenting ialah membawa sepatu yang akan di gunakan olahraga (lari pagi).
Di Gontor lari pagi rutin sepekan 2 kali, sekali di hari Jum'at pagi dan sekali lagi di hari selasa pagi.
13. Sandal
Sandal tiada batasan, tapi usul saya ketika walisantri dan santri mencari sandal untuk dipakai di pondok carilah sandal yang unik artinya beda dari yang lain, tidak mahal dan jangan terlalu mewah.
14. Kaos kali
Begitupun Kaos kaki saran saya membeli yang unik, dan membawa lebih dari sepasang, minimal untuk pergi ke kelas dan untuk olahraga.
15. Perlengkapan ke kelas
Pencil, pulpen dan sebagainya, buku tulis, saran saja jika sempat membeli kamus bahasa arab dan bahasa inggris di rumah lebih baik, dan tas kecil sebagai kantong alat tulis.
Santri Gontor dominan hampir seluruhnya tidak membawa tas ke kelas.
16. Ikat pinggang
Ikat pinggang biasa, tidak di perkenankan memakai gesper dengan size besar dan neko-neko. Jika ada ikat pinggang tali dengan size tali seperti ikat pinggang sekolah lebih awet ketimbang yang lain.
17. Peralatan mandi
Sabun mandi, dan peralatan mencuci, ember tersedia di koperasi belajar namun jika ingin membawa gayung dari rumah lebih baik, handuk, hanger, sikat cuci,
18. Peralatan makan
Seperti halnya sandal ada baiknya mencari piring yang unik, bukan piring kaca, bisa berbahan seng atau melamin, untuk cangkir atau gelas bebas.
19. P3K dan obat-obatan yang di butuhkan
Membawa secukupnya saja dan seperlunya, karena di pondok Gontor sudah ada bagian kesehatan yang menyediakan jika di perlukan.
20. Remeh temeh
Benang jait beserta jarumnya, lem, spidok, penahan buku, dan yang lainnya jika di perlukan.
21. Rambut santri mesti pendek dan tidak gondrong juga tidak neko-neko.
Untuk kasur dan lemari pondok memang sudah menyiapkan dan menyediakan, jika memang belum membawa hal-hal yang di atas insyaallah koperasi pelajar sudah menyediakan kebutuhan-kebutuhan santri.
Ada baiknya untuk pakaian di tandai dengan di bordir seperti kemeja di bordir kecil di bagian saku atas sebagai tanda kepemilikan, celana di bagian dekat saku dan sarung bisa di mana saja untuk mengurangi resiko tertukar.
Sebagai pengingat santri Gontor tidak di perkenankan membawa barang elektronik apapun tak terkecuali flaskdisk.
Bagi yang bertanya-tanya dan belum paham kami menyediakan kolom komentar di bawah.
Terimakasih
Semoga bermanfaat bagi semua
Post a Comment for "Perlengkapan Pakaian Santri Gontor"
Berkomentarlah bila ada pertanyaan atau kebingungan dengan kata yang beretika